Makassar, Estetika – Dewan Mahasiswa (DEMA) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Kajian Dialek Mahasiswa (DILEMA) via Zoom, Kamis (31/12).

Kajian dihadiri oleh 28 peserta dan mengusung tema “Paradigma Sastra Hijau dalam Pembangunan Indonesia” ini menghadirkan Ardi Wina Saputra selaku dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Widya Mandala Surabaya sebagai pemateri.

Suasana saat berlangsungnya kajian DILEMA DEMA JBSI FBS UNM via ZOOM, Kamis (31/12).
Foto: Miza Amali/Estetikapers

Pemateri kajian, Ardi Wina Saputra, menjelaskan tahapan menulis karya sastra hijau.

“Yang dapat kita lakukan mengenai sastra hijau yaitu melakukan penelitian dulu terhadap peristiwa di sekitarnya. Selanjutnya, membaca karya teman kita, lalu berkarya. Kemudian melakukan riset. Terakhir, alih wahana dengan mengalihkan karya kita dalam bentuk website ataupun podcast agar dapat teresonansi,” jelasnya.

Lebih lanjut lagi, ia mengungkapkan bahwa modal utama dalam menulis sastra hijau adalah kepekaan dan empati pada kesadaran ekologis.

“Modal utama untuk menulis sastra hijau yakni kepekaan terhadap peristiwa lingkungan dan merefleksikan dalam imajinasi dan menariknya atau tidaknya sastra hijau tergantung pada kepekaan terhadap lingkungan,” tuturnya.

Reporter: Miza Amali & Nurfatmawati Sam