Makassar, Estetika – Dialog Alih Generasi (DAG) XXII Bengkel Sastra (Bestra) menetapkan Sulfiani sebagai kepala suku Bestra periode 2019/2020 menggantikan Muh. Mursyid Rahman, kepala suku Bestra periode sebelumnya, di Tanjung Anging Mammiri, Pondok nelayan, Minggu (30/6).

Kegiatan yang mengusung tema “Gelisah, Berkasih, Berkisah” ini dilaksanakan selama tiga hari, Jumat-Minggu (28-30/6). Setelah melalui musyawarah mufakat, Sulfiani pun terpilih sebagai kepala suku Bestra menyisihkan dua bakal calon kepala suku Bestra lainnya, Satriani, dan Nur Rahma.

Tiga calon kepala suku bestra: Sulfiani (kiri), Satriani (tengah, Nur Rahma (kanan). Minggu (30/6). Foto: Dok Pribadi Bestra FBS UNM.

Muh. Mursyid Rahman, kepala suku Bestra periode 2018/2019, mengungkapkan bahwa tema yang diangkat pada DAG XXII Bestra merupakan sebuah harapan agar kepengurusan Bestra selanjutnya dapat terus saling mendukung dan bahu-membahu.

“Gelisah yang bermakna bagaimana kita merasakan kegelisahan yang sama untuk mengubah sesuatu bersama-sama ke arah yang lebih baik dalam bentuk kepengurusan untuk saling bekerja sama, untuk saling bahu-membahu, saling mendukung,” ungkapnya.

Lebih lanjut, lelaki yang akrab disapa Andro ini, mengatakan bahwa dengan adanya rasa saling mendukung tersebut, maka ia berharap juga kepengurusan dapat menciptakan kisahnya sendiri di Bestra.

“Dan ini masuk dalam tahap berkasih lalu selanjutnya mereka akan saling mendukung satu sama lain untuk menjalankan sebuah kepengurusan dan menciptakan kisah di Bengkel Sastra,” tuturnya.

Dalam sambutannya, Sulfiani, kepala suku Bestra terpilih, berharap agar ke depannya ia dapat menjalankan amanah yang diberikan kepadanya dengan baik.

“Semoga kepengurusan ini ke depannya bisa saling support dan menjalankan amanah yg telah diberikan dengan baik,” ungkap wanita yang akrab disapa Sulfi ini.

Reporter: Ica Susanti (AM 3 Estetika)