Makassar, Estetika – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi di Pelataran Gedung Phinisi UNM, Senin (8/6).

Aksi yang menggabungkan delapan fakultas, di antaranya: Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Seni dan Desain (FSD), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Fakultas Matematika Ilmu dan Pengetahuan Alam (FMIPA), dan Fakultas Teknik (FT) ini mengangkat tajuk “Gratiskan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Tengah Covid-19” dan dihadiri oleh Rektor, Husain Syam, serta Wakil Rektor (WR) dan perwakilan pimpinan fakultas.

Dalam aksi tersebut, massa aksi membawa dua tuntutan di antaranya: 1) Gratiskan UKT mahasiswa UNM semester depan; 2) Transparansikan anggaran semester genap.

Suasana berlangsungnya seruan aksi di Gedung Phinisi UNM, Senin (8/6). Foto: Dok Pribadi

Humas aksi, Muhammad Fadel Rachman, menegaskan bahwa tuntutan pemotongan UKT sudah sangat jelas ketika melihat kondisi dan dampak yang ditimbulkan Covid-19.

“Itu yang pertama, kita menuntut penggratisan UKT atau pemotongan UKT itu jelas, karena yang pertama, perekonomian orang tua mahasiswa menurun karena adanya pandemi ini, kemudian yang kedua, biaya operasional yang dipakai di semester ini, tidak sepenuhnya digunakan karena dampak pandemi ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia juga menambahkan bahwa pernyataan yang diberikan birokrasi dinilai tidak solutif.

“Nah tadi itu, solusi yang hadir itu, WR II bilang dia hanya memberikan solusi untuk peninjauan UKT untuk mahasiswa yang terdampak Covid-19, sedangkan peninjauan tersebut bisa digunakan walaupun sebelum Covid-19. Cuma itu solusi yang hadir, jadi kami dari Lembaga Kemahasiswaan (LK) tidak menerima solusi tersebut, karena solusinya itu bukan solusi yang konkret yang harus diberikan kepada mahasiswa,” tutupnya.

Reporter: Alfira Damayanti