Makassar, Estetika – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) periode 2020-2021 mengadakan Bazar dan Kajian Kontemporer di Cafe Black sea, Senin (21/12).

Kajian yang mengusung tema “Menilik Pendidikan: Masa Depan Pendidikan Kritis Di Masa yang Krisis” dan dihadiri oleh mahasiswa FBS dan pengunjung umum ini menghadirkan Presidium Forum Informasi dan Komunikasi (FIK) OrganisasI Non Pemerintah (Ornop) Sulawesi Selatan (SulSel), Samsang Syamsir sebagai pemantik serta bertujuan untuk meningkatkan ide kritis, kepekaan, dan langkah taktis terkait pendidikan di masa krisis.

Pemantik, Samsang Syamsir, mengungkapkan bahwa kita harus lebih cerdas dalam memilih berita yang benar.

“Banyak yang beranggapan bahwa COVID-19 hanyalah sebuah konspirasi karena banyaknya berita yang dibuat-buat secara berlebihan sehingga membuat kita ngeri melihat situasi di tengah pandemi ini. Satu pesan saya, kita harus memilah informasi mana yang hoax dan mana yang benar,” ungkapnya.

Sementara itu, moderator kajian, Andi Rahmi Utami, menjelaskan dampak COVID-19 ini terhadap pendidikan terkhusus bagi pelajar.

“Dampak COVID-19 terhadap pendidikan khusunya mahasiswa atau pelajar yaitu penggunaan gadget yang berlebihan karena hampir semua proses pendidikan dilakukan secara online. Selain itu, banyak mahasiswa terkendala jaringan,” jelasnya.

Reporter: Khusnul Khatimah