Makassar, Estetika – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar diskusi dalam rangka peringatan Hari Tani Nasional, Minggu (24/9).

Diskusi yang melibatkan masyarakat FBS ini membahas secara singkat sejarah Hari Tani serta menilik keadaan petani saat ini.

Suasana saat berlangsungnya diskusi peringatan Hari Tani Nasional di FBS, Minggu (24/9). Foto: Dewi Ramadhani/Estetikapers.

Pemantik diskusi, Nuralam, menuturkan bahwa pemilihan tanggal Hari Tani bermula dari dikeluarkannya Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) pada 24 September 1960.

“Diperingati karena merujuk pada hadirnya UUPA,” ujar Presiden BEM FBS itu.

Di sisi lain, Pemantik diskusi, Reski, menyuarakan keresahan petani di kampung halamannya, di mana petani mengeluarkan modal yang lebih banyak daripada hasil yang didapat.

“Beli pestisida saja lebih mahal daripada hasil panennya,” katanya.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa pajak yang dikeluarkan oleh masyarakat setempat seharusnya dikelola oleh pemerintah daerah untuk dikembalikan sebagai modal ataupun diberikan dalam bentuk subsidi kepada petani setempat.

“Harusnya pajak bisa dikelola dan diberikan ke petani setempat,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan BEM FBS UNM.

Reporter: Dewi Ramadhani