Soppeng, Estetika Salah satu agenda kegiatan Bakti Sosial (Baksos) Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Himaprodi PBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) yakni Seminar Pendidikan sukses dihelat di Aula Kantor Camat Kecamatan Liliriaja, Rabu (17/1).

Panitia Baksos Himaprodi PBSI menghadirkan empat pemateri, diantaranya Dedy Dewantho dari Kapolres Liliriaja yang diwakili oleh Catur BS dari Waka Kapolres, Fajar Catur Prasetyo dari Dandim Soppeng, Karim, Kepala Dinas Pendidikan Soppeng dan Usman, Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNM.

Seminar Pendidikan ini juga turut dihadiri oleh Camat kecamatan Liliriaja, Lurah kelurahan Appanan, Lurah Kelurahan Galung, dan guru serta siswa-siswi SMKN 3 Soppeng.

Suasana seminar pendidikan di Aula Kantor Camat Kecamatan Liliriaja, Rabu (17/1). Foto: Saskia/estetikapers.

Seminar ini mengusung tema “Upaya Mencegah Hoaks dan Ujaran Kebencian di Masyarakat”. Hoaks merupakan berita bohong atau palsu ataupun kebohongan yang dibuat dengan tujuan yang jahat sedangkan ujaran kebencian adalah penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, perbuatan yang tidak menyenangkan.

Kepala Dinas Pendidikan Soppeng, Karim menyarankan untuk tidak langsung mempercayai berita yang beredar di internet.

“Ada lima tindakan sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah hoaks, diantaranya hati-hati dengan judul provokatif, cermati dengan alamat situs, periksa fakta, cek keaslian foto dan ikut group diskusi anti hoaks,” ujarnya.

Eva Novitasari selaku panitia menuturkan seminar pendidikan ini bertujuan agar masyarakat yang menggunakan media sosial tidak mudah percaya.

“Dilakukannya seminar pendidikan agar pengguna media sosial tidak mudah tertipu akan berita bohong tanpa dilandasi dengan bukti atau realita yang terjadi dan mengenai ujaran kebencian pada lingkungan masyarakat supaya kita bisa saling menjaga sikap antar sesama manusia,” tuturnya.

Reporter: Saskia Sultan