Rilis, Estetika – Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran Universitas Negeri Makassar (UNM) membahas tantangan dan peluang Artificial Intelligent (AI) di bidang riset pada Talkshow & Technical Meeting PMP-OMK XXVI, Rabu (7/6).
Bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo), kegiatan ini mengundang Chrisma Wibowo sebagai pembicara dan dihadiri oleh 124 peserta.
Pembicara, Chrisma Wibowo, menjelaskan bahwa AI sangat membantu manusia dalam memahami fenomena kompleks dan mengambil keputusan dalam sebuah penelitian.
Ia menambahkan bahwa hal tersebut bisa dilakukan oleh AI dengan membaca data historis manusia.
“AI memiliki kemampuan untuk membuat prediksi berdasarkan data historis, sehingga membantu dalam pemahaman fenomena kompleks dan pengambilan keputusan penelitian,” jelasnya
Lebih lanjut, Chrisma menuturkan bahwa hasil pekerjaan AI hanya sebatas panduan sehingga harus diperiksa kembali sementara dalam hal penafsiran dan kesimpulan tetap dilakukan oleh manusia.
“Hasil yang diberi AI perlu dicek karena fungsinya hanya sebagai panduan, sedangkan manusia yang melakukan penafsiran dan kesimpulan,” tutur Digital Strategic KOMINFO tersebut.
Di sisi lain, panitia pengarah, Muhammad Rishawan, berharap agar para peserta tetap mempertahankan semangat dan kredibilitasnya selama berlangsungnya kegiatan ini.
“Kami berharap peserta tetap menjunjung tinggi integritas dalam pelaksanaan ini, karena itu menjadi salah satu penilaian kami dalam menyeleksi anggota,” katanya.
Rilis: LPM Penalaran UNM