Makassar, Estetika – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia meluncurkan platform advokasi aji.or.id. dalam rangka memperingati Hari Kebebasan Pers Internasional yang jatuh pada 3 Mei melalui Zoom, Senin (3/5).
Platform yang berisi data mengenai kasus kekerasan terhadap jurnalis secara online sejak 2006 ini mengacu pada “Pedoman Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Wartawan” Dewan Pers yang mana pedoman ini telah disepakati oleh organisasi wartawan dan asosiasi perusahaan pers sejak 6/12/2012.
Adapun yang dimaksud kekerasan terhadap jurnalis dalam pedoman tersebut adalah kekerasan terhadap jurnalis yang sedang menjalankan pekerjaan jurnalistik atau kekerasan akibat karya jurnalistik.
Moderator, Widi Pramastika, menjelaskan bahwa melalui platform ini kita bisa tahu data kekerasan pada jurnalis di Indonesia.
“Nah, lewat platform ini kita bisa tahu data tentang kasus kekerasan terhadap jurnalis Indonesia dan bahkan kita juga bisa tau nih siapa musuh kebebasan pers kita,” jelasnya.
Di sisi lain, ketua umum AJI, Sasmito, mengungkapkan bahwa kekerasan terhadap jurnalis masih terus terjadi.
“Kasus kekerasan terhadap jurnalis terus terjadi meski sudah ada perlindungan dari undang-undang Pers. Karena itu, diperlukan data lengkap tentang jurnalis sebagai dasar analisa kebijakan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga berharap agar platform ini dapat membantu untuk menerangkan kebijakan terhadap pers.
“Kami berharap platform ini dapat membantu publik dan pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang lebih ramah terhadap kebebasan pers,” harapnya.
Reporter : AM 1 Estetika