Makassar, Estetika – Aliansi mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi tuntutan di depan Gedung Menara Phinisi UNM, Jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar, Selasa (27/4).
Aksi tuntutan ini membawa grand isu “UNM krisis demokrasi, gagal BLU, dan tolak PTNBH”, dengan varian aksi, yaitu orasi, puisi, dan pembagian takjil kepada masyarakat.
Adapun isu turunan dari aksi ini adalah
- Transparansi (RKAKL, unit cost, dan anggaran Covid-19);
- Revisi PLK;
- Stop Intervensi LK;
- Copot surat edaran kegiatan malam;
- Mekanisme/SOP Pengembalian UKT;
- Tindak lanjut penerapan regulasi pola PMB;
- Tolak Merdeka Belajar-Kampus Merdeka;
- Syam OK tidak OK;
- Wujudkan profesionalisme dosen;
- Berikan subsidi kuota;
- Stop pungli;
- Wujudkan sarpras kampus yang layak;
- Libatkan LK dalam pengambilan kebijakan;
- Stop kekerasan akademik.
Humas aliansi mahasiswa, Ramma, menjelaskan bahwa target utama dalam aksi kali ini yaitu menginginkan adanya gerakan awal untuk mengadvokasi dialog akademik.
“Targetan kami pada aksi ini, kami menginginkan adanya riakan awal sebelum melakukan pengadvokasian, pengawalan yang menjadi target nanti pada dialog akademik,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu massa aksi, Ari Baba Felani Annur, mengungkapkan harapannya setelah aksi ini.
”Semoga pimpinan melihat beberapa permasalahan yang kami bawa hari ini dan bisa koperatif untuk menyelesaikannya, entah melalui dialog atau langsung diselesaikan, juga setelah demonstrasi ini terjadi tidak ada tindakan intervensi dari pimpinan yang dilakukan kepada demonstran yang terlibat hari ini,” harap Presiden BEM FMIPA UNM.
Reporter: AM 7 & AM 6 Estetika