Kabar Kampus

SEMINAR PENDIDIKAN HMPS PBA ‘ARSY ULAS SEPUTAR KEKERASAN SEKSUAL

Makassar, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) ‘Arsy Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa Asing Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengulas seputar kekerasan seksual di Lembaga Pendidikan dalam Seminar Pendidikan di Aula Gedung Pusat Bahasa Arab dan Studi Islam UNM, Kamis (2/11).

Keresahan pengurus akan banyaknya kasus kekerasan seksual di Lembaga Pendidikan menjadi dasar diangkatnya tema “Ironi Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan,” pada Seminar ini.

Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri, yakni Ulfah Mawardi selaku Staf Khusus Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia (RI) dan Ririn Nurfaathirany Heri selaku Anggota Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) UNM.

Suasana berlangsungnya Seminar Pendidikan HMPS PBA ‘Arsy di Aula Gedung Pusat Bahasa Arab dan Studi Islam UNM, Kamis (2/11). Foto: Gusdiana/Estetikapers.

Pemateri pertama, Ulfah Mawardi, menjelaskan bahwa kasus kekerasan seksual pada tahun ini mencapai 50.360 dan banyak siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menjadi korban.

Ia menyebut keadaan itu disebut fenomena gunung es, di mana banyaknya kasus yang sudah dilaporkan belum sebanding dengan jumlah yang tertimbun.

“Mencapai 50.360 kasus dan banyak siswa SMA yang jadi korban,” jelasnya.

Selain itu, Ulfa juga menggarisbawahi pentingnya sekretariat Lembaga Kemahasiswaan (LK) digunakan dengan baik oleh mahasiswa untuk menghindari kasus kekerasan seksual terjadi di lingkup pendidikan.

“Jangan lakukan hal-hal yang menyimpang di sekretariat,” tekannya.

Sementara itu, pemateri kedua, Ririn Nurfaathirany Heri, menuturkan bahwa bentuk kekerasan seksual juga dapat dilakukan tanpa menyentuh fisik dan kerap dijumpai di lingkup kampus, seperti senior yang melakukan cat calling terhadap mahasiswa baru (Maba).

“Contohnya itu senior yang memanggil Maba seperti dek sini dulu kenapa cantik sekali,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ririn mengatakan bahwa mahasiswa yang merasa mengalami kekerasan seksual baik dari teman, security, petugas kantin, senior, dan dosen dapat berkonsultasi dengan Satgas PPKS UNM.

“Silakan berkonsultasi jika mengalaminya, tenang saja setiap laporan dirahasiakan,” kata Sekretaris Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sulawesi Selatan (Sulsel) itu.

Di sisi lain, Ketua Umum HMPS PBA ‘Arsy, Muh Al Azhar, mengatakan bahwa sebagai pengurus LK, ia akan mencegah adanya perilaku yang dapat menimbulkan kekerasan seksual.

“Membatasi bentuk-bentuk yang berpotensi menjadi kekerasan seksual,” katanya.

Di dalam seminar ini, pemateri juga memaparkan bahwa budaya patriarki merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya kekerasan seksual.

Reporter: Gusdiana

Related posts

MAHASISWA PBSI FBS UNM LAKUKAN PENELITIAN MENGENAI PENGARUH TINDAK TUTUR DOKTER TERHADAP EMOSI PASIEN

LPM Estetika FBS UNM
June 14, 2019

TAPAK ANANTARA SASINDO 2016 AKAN PENTASKAN TEATER HAMLET

LPM Estetika FBS UNM
April 21, 2018

SIAPKAN DIRIMU, IISMA 2024 SEGERA BUKA PENDAFTARAN

Editor - Nurul Dwi Anugrah
December 22, 2023
Exit mobile version