Hati Hati
Siklus mimpi menjawab tanya dan doa
Aku mengerti perpindahan yang kau perlihatkan dengan sengaja
Tanpa niat
menengok,
lalu menggoda sisi tua sebuah hati
serta sebilah takdir perbincangan hati
Kau mengupas
lalu menyimpan
lumuran darah melingkari amis
kemudian dengan lugu
aku menerimanya
tanpa sempat memilah
secawan doa dalam dadamu
Aku belum sempat mengerti
hati-hati yang kau perlihatkan adalah larangan atau kenyataan mimpiku
Sampai ketika duri-duri telah tumpul meninggalkan runcing
Kau belum percaya pernah menganggapnya sebuah sampah
Hati-hati melirik hati
Hantu-hantu menanti hati
Makassar, 14 September 2017
Kutulis Luka dan Doa
Kutuliskan luka berdampingan dengan doa
Kugambar dengan sedikit berbayang bersama diri
Dan segala kekinian yang menyerupai dirimu
Dengan segenap sendu
Senyum untukmu
Wajah renta air mata pilu
Kutulis dengan cemerlang
Derap sepasang kening
Menjarah kaki pada lumpur diam
Untuk dirimu yang senantiasa samar
Menebar memar perempuan luka
Di atap subuh dan pagi
Kutulis doa dan luka berdampingan
Makassar, Desember 2017
Isyarat Sujudku
Ia serupa tabiat
Yang lahir di mimbar ihram
Meolak reda bersatu batin
Berbekal tulus dan sedikit lugu
Aku mahluk yang cemburu
Kisah yang kau ceritakan menyapa di sudut gelap sujudku
Bergelung di sisi depanku
Kutemukan diriku tersesat di masa lalumu
Berkubur desau angin
Menanti kabar tulus dari dirimu
Makassar, Desember 2017
Nurfadilah Amal lebih sering disapa Dila, pencinta sastra. Lahir di Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Sekarang tengah menyelesaikan studi di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Makassar.