Pangkep, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (PBSD) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makssar (UNM) melaksanakan Bakti Sosial (Baksos) Pannulung Ri Rupatau (Panrita) Vol. III di Desa Biling Era Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Kamis (3/2).
Mengangkat tema “Bersatu Dalam Aksi, Mengukir Jejak Di Butta Siang”, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan HMPS PBSD kepada masyarakat dengan menjalin silahturahmi dan berbagi pengetahuan kepada siswa mengenai bahasa daerah, sejarah aksara lontara, serta kebudayaan Bugis Makassar.
Suasana saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar Desa Biling Era, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Rabu (2/2). Foto: Dokumentasi Pribadi.
Ketua Panitia Baksos Panrita, Hamrina Dwijaya Saputri, menjelaskan ada banyak kegiatan baksos yang dilakukan bersama warga sekitar, mulai dari kerja bakti dengan membersihkan lingkungan sekitar, melakukan olahraga, bermain permainan tradisional, mengadakan lomba puisi, serta memberi materi pembelajaran kepada siswa.
“Kegiatan yang dilakukan seperti kerja bakti, olahraga, permainan tradisional bersama, mengadakan lomba puisi serta mengajarkan kebudayaan Bugis Makassar kepada siswa,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan alasan Desa Biling Era dipilih sebagai tempat Baksos karena pengetahuan tentang bahasa daerah serta huruf aksara masyarakatnya masih sangat minim, sehingga dengan kegiatan seperti ini sistem pendidikannya bisa lebih ditingkatkan lagi.
“Kemarin saya sendiri sempat mengajar di salah satu kelas VIII, masih banyak yang belum tau cara membaca abjad Lontara dan bahkan ada yang belum menghafal aksara Lontara sama sekali,” tambahnya.
Sementara itu, Steering Commite HMPS PBSD, Nurul Fajri Alhabsyi, berharap kegiatan ini harus terus berlanjut agar bisa menciptakan generasi yang paham tentang bahasa daerah dan aksara Lontara.
“Saya menginginkan agar kegiatan ini harus terus berlanjut agar pengetahuan bahasa daerah terhadap aksara Lontara tidak lagi minim,” ungkapnya.
Reporter: Miftahul Jannah Syafar