Kabar Kampus

HMPS BE CREATIVE ADAKAN DISKUSI PUBLIK UKT DI MASA PANDEMI, PEMANTIK: TIDAK ADA ALASAN UKT MAHAL

Makassar, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bussiness English (BE) Creative Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) periode 2019-2020 mengadakan diskusi publik “UKT di Masa Pandemi” via Zoom, Kamis (18/6).

Diskusi yang membahas seputar masalah Uang Kuliah Tunggal (UKT) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di masa pandemi Corona Virus Desease (Covid-19) ini menghadirkan dua pemantik, yakni, Muh Ilham, Ketua Divisi Advokasi HMPS PBA Arsy FBS UNM dan Muh. Fadel Rachman, Menteri Sosial Politik (Mensospol) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FBS UNM.

Pemantik pertama, Muh Ilham, menjelaskan bahwa UKT lahir sebagai pengganti SPP yang dinilai tidak efektif terhadap pelaksanaan sistem pendidikan di Indonesia.

“Ada yang menjadi tujuan kenapa awalnya SPP menjadi UKT karena SPP dianggap tidak cocok untuk dipakai di sistem pendidikan Indonesia. Tujuan UKT sendiri adalah mahasiswa dimudahkan membayar biaya pendidikan. Yang awalnya SPP ada pungutan biaya sendirinya, akhirnya lahirlah UKT. Jadi, pembayaran hanya lewat satu pintu,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga memaparkan beberapa hal yang seharusnya telah menjadi tanggungan UKT dan tidak perlu lagi dibayar di luar biaya UKT.

“Ada seharusnya biaya yang tidak dibayar oleh mahasiswa tapi dibayar, contohnya dalam hal pembiayaan. Biaya KKN misalnya, itu seharusnya tidak dibayar karena dia masuk di sistem kredit semester, sama halnya dengan mata kuliah lainnya,” ungkapnya.

Senada dengan itu, diakhir ia menegaskan bahwa UKT yang terapkan seharusnya murah karena tidak ada alasan yang menjadikan UKT tersebut menjadi mahal.

“Mengapa uang kuliahku mahal padahal saya di negeri apalagi PTN-ku BLU-mi. BLU itu syaratnya kita harus punya unit usaha. Prinsipnya tidak mencari keuntungan. Ketika PTN mendapat keuntungan maka dilarikan ke universitas tidak lain larinya ke mahasiswa. Itulah kenapa UKT ta’ seharusnya murah. Jadi menurut saya, tidak ada alasan kenapa mahal ini uang kuliah,” terangnya.

Di sisi lain, pemantik kedua, Muh. Fadhel Rachman, menjabarkan permasalahan UKT terletak pada tidak diturunkannya UKT selama masa pandemi.

“Yang menjadi masalah sekarang, kita kuliah daring karena pandemi, tetapi biaya kuliah itu tidak diturunkan. Kan UNM ini sudah BLU dan kerjasamanya juga, pendapatannya meningkat. Ini kita bayar UKT dengan komponen biaya tatap muka langsung ji yang berhubungan dengan akademik mahasiswa, itu ji ditanggung sama mahasiswa. Nah, pembiayaan yang dilakukan oleh UNM harusnya berkurang. Karena kita kuliah online. Adapun subsidi kuota itu kan arahan dari Kemendikbud. Uang yang digunakan juga sudah disedikan sama pemerintah. Jadi kemana UKT ta?” tegasnya.

Reporter: A. Padauleng

Related posts

ADAKAN KELAS MAHASISWA, HMJ BAHASA INGGRIS BAHAS SISTEM DAN REGULASI PERGURUAN TINGGI

LPM Estetika FBS UNM
March 19, 2021

BEM FBS UNM ADAKAN OUTDOOR PRAKSIS 2022

Editor - Yusyfiyah Adinda Saputri
March 5, 2023

DIALOG KEMAHASISWAAN HMPS ACCESS, AJUKAN TUJUH REKOMENDASI LK KEPADA KAPRODI PBI FBS UNM

LPM Estetika FBS UNM
May 21, 2019
Exit mobile version