Parangtambung, Estetika – Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) melaksanakan perkuliahan perdana Semester Genap Tahun Akademik 2021-2022 dengan menggunakan metode belajar tatap muka dan online (hybrid), Senin (7/2).
Metode perkuliahan ini dilakukan sesuai dengan hasil rapat yang sebelumnya diselenggrakan oleh pimpinan universitas dan pimpinan fakultas pada Kamis (3/2).
Suasana saat berlangsungnya kuliah luring di ruangan DH 201, Senin (7/2). Foto : Dokumentasi Pribadi/Nurhuda Fajar.
BACA JUGA: HYBRID LEARNING JADI METODE PERKULIAHAN FBS UNM
Salah seorang mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra (PBSI) yang mengikuti perkuliahan secara offline, Siti Zahra Nita, menuturkan bahwa belajar tatap muka lebih menguntungkan daripada perkuliahan jarak jauh karena memudahkannya untuk menerima materi.
“Kalau saya lebih suka dan senang dengan kuliah luring, karena materinya dapat lebih mudah dipahami terlebih lagi kita dapat bertemu dengan teman-teman,” katanya.
Sementara itu, mahasiswa yang mengikuti perkuliahan secara online, Dita Maharani Achmad, mengaku tidak dapat mengikuti perkuliahan secara luring karena baru mendapatkan info terkait metode kuliah yang diterapkan.
Dita juga mengatakan perkuliahan daring terasa lebih santai karena bisa dilaksanakan di mana pun.
“Saya baru saja mendapat info kuliah luring, dan masih berada di kampung. Maka dari itu saya ikut kuliah daring saja yang di mana tergolong fleksibel dan mungkin tadi hanya sekadar perkenalan mata kuliah jadi tantangannya belum terasa,” ujar Mahasiswa asal Prodi Sastra Inggris tersebut.
Di sisi lain, Dosen FBS UNM, Abd. Halim, mengungkapkan bahwa pelaksanaan kuliah luring kali ini dihadiri oleh setengah dari total mahasiswa per kelasnya.
Halim juga menjelaskan bahwa ke depannya ia akan menerapkan perkuliahan campuran, di mana offline akan digunakan untuk praktik dan online khusus pembelajaran teori atau sebaliknya.
“Perkuliahan hari ini baik, dan mahasiswa yang datang di mata kuliah saya hari ini hanya setengah dari jumlah mahasiswanya, ke depannya saya akan melakukan perkuliahan campuran saja,” ungkapnya.
Reporter: Nur Masyitha Syahril & Uswatun Hasanah