Makassar, Estetika – Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali mengalami penyerangan oleh Orang Tak Dikenal (OTK), Jumat (15/9).
Kejadian seperti ini telah terjadi berulang kali di FBS namun, hingga saat ini motifnya masih belum diketahui.
Adapun fasilitas yang mengalami kerusakan, yakni gerbang FBS, sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan beberapa sekretariat Lembaga Kemahasiswaan (LK) serta sejumlah kaca jendela gedung DH dan fakultas pecah.
Suasana setelah terjadi penyerangan di FBS UNM, Jumat (15/9). Foto: Aqilah Rhihadatulaisy M/Estetikapers.
Satuan Pengamanan (Satpam) yang berjaga pada saat itu, Darmadi, mengatakan bahwa sekitar pukul 00.59 dini hari terdapat sekitar 20 OTK yang datang dari arah Fakultas Seni dan Desain (FSD) dengan membawa benda-benda tajam dan melakukan penyerangan pada saat kondisi kampus sedang sepi.
Darmadi beserta rekannya sudah berusaha untuk mencegah penyerangan yang terjadi secara tiba-tiba itu, sayangnya tenaga yang tidak sebanding membuat oknum tersebut berhasil melakukan kekacauan.
“Mereka masuk lewat seni, ada sekitar 20 orang, mereka bawa parang dan samurai. Kami sudah berusaha untuk cegah tapi banyak sekali dan ngeyel untuk masuk,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia berharap agar birokrasi dapat mengambil tindakan tegas dalam mengawal kasus-kasus penyerangan di FBS karena hal tersebut sangat dibutuhkan.
“Sebaiknya birokrasi tegas dan turun tangan,” tambahnya.
Senada dengan Satpam, Presiden BEM, Nur Alam, membenarkan bahwa oknum yang melakukan penyerangan awalnya menyeberang ke FSD lalu masuk ke FBS.
Ia menyebut sebelumnya tidak ada kejadian yang berpotensi menimbulkan perundungan.
“Menyeberang ke seni terus masuk ke bahasa. Sebelumnya tidak ada percikan yang mengundang peperangan dari FBS,” tuturnya.
Alam juga menjelaskan pada Senin (11/9) lalu, terdengar keributan yang ditimbulkan oleh OTK dengan menggunakan kendaraan bermotor dan berteriak di depan kampus seakan memberi sinyal bahwa akan terjadi penyerangan.
“Senin kemarin sudah ada tanda-tanda, kayak gas-gas motor dan teriak,” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa masyarakat FBS tidak akan melakukan hal serupa sebagai bentuk pengawalan tetapi akan tetap mengawal oknum penyerangan yang sudah diamankan oleh aparat.
“Kalau untuk menyerang kembali, tidak akan kami lakukan, karena Alhamdulillah sudah ada yang ditangkap dan itu yang akan kami kawal,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan (WD III), Syamsu Rijal, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pelaporan kepada pihak berwajib.
Lebih lanjut, Syamsu meminta masyarakat FBS untuk memberikan kepercayaan terhadap kepolisian.
“Kejadian ini sudah dilaporkan ke aparat, cukup berikan kepercayaan,” jelasnya.
Sebagai bentuk tindak lanjut akan penyerangan ini, BEM akan mengadakan rapat koordinasi bersama seluruh LK se-FBS untuk membahas langkah yang akan ditempuh ke depannya.
Reporter: Veronika Rini Pala’langan & Aqilah Rhihadatulaisy M