Parangtambung, Estetika – Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) memgimbau kepada dosen dan mahasiswa FBS UNM untuk melakukan kembali perkuliahan secara daring, Selasa (22/2).
Bukan tanpa alasan, imbauan ini disampaikan karena terdapat kasus mahasiswa dan dosen yang terpapar Covid-19 serta menunjukkan gejala.
Kaprodi PBI, Chairil Anwar Korompot, mengungkapkan bahwa saat ini ada ketua tingkat dari Prodi PBI yang meminta untuk kembali menerapkan kuliah daring, namun hal ini diserahkan kembali pada kebijakan masing-masing dosen pengajar.
“Kalau ikut arahan pimpinan UNM, perkuliahan harus dilaksanakan secara hybrid, tapi kalau ada dosen yang mau mengajar full luring itu urusan yang bersangkutan,” ungkapnya.
Ia pun tetap mengimbau semua dosen untuk memahami situasi yang sedang terjadi dan selalu mencari solusi terbaik dengan mahasiswa demi kesehatan bersama.
Menanggapi hal yang sama, salah seorang Dosen Prodi PBI, Hasriani G, menjelaskan bahwa saat ini kondisi tidak memungkinkan untuk mengadakan perkuliahan secara luring dikarenakan banyak mahasiswa memiliki gejala Covid-19 seperti demam, batuk, dan lainnya.
“Di kelas saya terdapat kurang lebih 15 mahasiswa sedang sakit bahkan ada di antara mereka memiliki keluarga positif Covid-19. Sebaiknya perkuliahan dilaksanakan secara daring lagi,” jelasnya.
Di sisi lain, salah seorang mahasiswa FBS UNM, Aldi, menyarankan agar mahasiswa yang mengalami gejala seperti demam tidak memaksakan diri untuk kuliah tatap muka karena besar kemungkinan akan terjangkit virus.
“Jadi sebelumnya saya mengalami gejala demam, kemudian Rabu (16/2) saya PCR dan hasilnya ternyata positif. Saran saya, jika ada mahasiswa yang sedang sakit, tidak usah bersikeras untuk ke kampus,” tutur mahasiswa angkatan 2019 tersebut.
Reporter: Mildawati & St. Fatimah
Editor: Ahmad Ardiansyah