Makassar, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Dewan Mahasiswa (Dema) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan kegiatan Webinar Nasional via Zoom, Jumat (24/12).
Mengangkat tema “Bahasa Indonesia Sebagai Peneguh Kebinekaan”, webinar nasional ini menghadirkan Amalia Malik sebagai Keynote speaker, serta beberapa narasumber seperti M. Abdul Khak mewakili Balai Bahasa Sulawesi Selatan (SulSel), Sismoyo dari Kepolisian Daerah (Kapolda) SulSel dan Kamal Ikbal Moarfa dari Bank Sulselbar yang diikuti oleh 131 peserta.
Keynote Speaker, Amalia Malik, mengungkapkan bagaimana kegiatan riset dan kajian mengenai aktivitas implementasi ini mampu membantu mahasiswa untuk meneguhkan perbedaan yang ada, serta menyediakan wadah pembangkit literasi sebagai bentuk dukungan dari pemerintah kota Makassar.
“Pemerintah kota Makassar mendukung terselenggaranya riset dan kajian mengenai aktivitas implementasi praktik, guna mendorong mahasiswa meneguhkan keberagaman, serta menyediakan media penumbuh literasi seperti perpustakaan sekolah dan taman baca masyarakat yang terakreditasi,” ungkapnya.
Di sisi lain, Pemateri pertama, M. Abdul Khak, menjelaskan bahwa bangsa yang maju dan belum maju dapat ditinjau dari berbagai aspek, mulai dari pandangan hidup, alat, iptek dan hal lainnya.
“Bangsa yang maju akan memuat berbagai hal seperti pandangan hidup, hal-hal yang luar biasa. Sebaliknya, bangsa yang yang belum maju dapat memuat hal-hal seperti anggota tubuh dan benda atau alat yang sederhana,” jelasnya.
Reporter: Dwi Atmawati Syarif