Makassar, Estetika – Sebanyak 25 Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UNM menggelar aksi di Depan Gedung Menara Phinisi UNM, Jalan Andi Pangeran Pettarani, Kota Makassar, Jumat (15/1).
Aksi tuntutan yang ketiga kalinya ini terdiri atas berbagai varian aksi, yaitu orasi dari tiap organ, puisi, dan pembakaran ban. Adapun isi tuntutan dari aksi ini, yakni:
- Berikan subsidi UKT secara general untuk uahasiswa UNM;
- Transparansi Unit Cost;
- Transparansi Anggaran Covid;
- Tindak lanjut pengembalian UKT Semester Ganjil;
- Wujudkan Profesionalisme Dosen dalam Perkuliahan Daring;
- Revisi SK Rektor No. 05/UN36/HK/2021;
- Terbitkan BKT terbaru dimasa Perkuliahan Daring.
Koordinator Lapangan (Korlap) FBS UNM, Aidil Fitra Salam, mengatakan bahwa mahasiswa akan melakukan pendudukan pada aksi berikutnya, jika tidak ada dialog dengan birokrasi.
“Kita meminta kepada birokrasi untuk menyiapkan ruang dialog kepada mahasiswa, kita punya SK tandingan yang akan ditawarkan ke birokrasi nantinya. Apabila aksi kali ini kita tidak berdialog sesuai dengan rapat koordinasi, maka hari Senin kita akan melakukan pendudukan,” tuturnya.
BACA JUGA : POLEMIK UKT, JANJI REKTOR HINGGA TUNTUTAN MAHASISWA UNM
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa aksi ini merupakan aksi estafet yang akan terus berlanjut apabila tuntutan mahasiswa belum terpenuhi.
“Aksi ini merupakan aksi estafet yang tidak akan berhenti sampai apa yang menjadi tuntutan dari mahasiswa itu didengar oleh birokrasi dan tidak menutup kemungkinan aksi selanjutnya akan lebih besar pengaruhnya dari aksi sebelumnya,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang mahasiswa FBS UNM, Nurfit, berharap agar birokrasi dapat menurunkan UKT mahasiswa.
“Membantu menyuarakan aspirasi mahasiswa khususnya angkatan 2020 agar terjadi penurunan UKT karena tidak semua penghasilan orang tua kami sama. Semoga melalui aksi ini, kita bisa mendapat penurunan UKT,” ujar mahasiswa angkatan 2020 tersebut.
Reporter: Serli Sari & Adinda Grace