Kabar Kampus

ADAKAN WORKSHOP JURNALIS KOMIK, LPM ESTETIKA FBS UNM RANGKUL LPM SE-KOTA MAKASSAR

Makassar, Estetika – Biro Kegiatan Mahasiswa Fakultas (BKMF) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Estetika Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar Workshop Jurnalis Komik dalam perhelatan Pekan Jurnalistik 2019 di Cafe Seventy Eight, Senin (25/11).

Suasana Workshop Jurnalis Komik di Cafe Seventy Eight, Senin (25/11). Foto : Dokumentasi LPM Estetika FBS UNM

Workshop yang pertama kalinya diadakan di kota Makassar ini membahas mengenai dasar-dasar jurnalistik komik sekaligus praktik pembuatannya dalam bentuk kerja sama tim dengan melakukan pengumpulan data, mendiskusikan, dan mengolahnya menjadi berita bergambar yang merupakan produk jurnalis komik.

Menghadirkan Naston sebagai pemateri pengantar jurnalis komik dan Satria Utama Mentaling Ati selaku pemateri Teknik Pembuatan Jurnalis Komik, workshop kali ini diikuti oleh peserta dari pengurus LPM se-Kota Makassar.

Pemateri Pengantar Jurnalis Komik, Naston, menyampaikan bahwa gambar sendiri merupakan bahasa yang telah ada dan digunakan sejak zaman prasejarah.

“Sejak zaman prasejarah sampai sekarang, manusia masih menggambar. Boleh dikatakan bahwa bahasa pertama kita adalah bahasa gambar, tanda petik ya, karna di sini ada yang mahir berbahasa Indonesia,” katanya.

Pemateri teknik pembuatan jurnalis komik, Satria Utama Mentaling Ati, menjelaskan bahwa langkah awal membuat komik paling sederhana yaitu dengan membayangkan cerita yanh ada.

“Cara membuat komik paling simpel yaitu kita baca baik-baik ceritanya terus kita bayangkan apa yang kita bisa bayangkan dari cerita tersebut. Kita harus mengetahui bagaimana cara menggambar karakter, ekspresi, dan gestur,” jelasnya

Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Seni dan Desain (FSD) ini pu menerangkan bahwa hal terpenting dari pembuatan komik dengan menambahkan sisi humor di dalamnya.

“Terus bagaimana caranya mematahkan sebuah fakta supaya orang-orang itu tertawa melihat gambar kita karna komik itu berasal dari fakta yang dipatahkan. Contohnya kita menggambar anak sekolah yang membawa bekal, tapi bekalnya ternyata nasi tumpeng,” tambahnya.

Di sisi lain, peserta workshop dari LPM Libratum Universitas Atmajaya Makassar, Freedy Samuel, mengungkapkan bahwa pembuatan produk jurnalis komik memiliki kesulitan tersendiri karena perlu memadukan gambar dan gagasan.

“Proses pembuatan itu susah-susah gampang, dibutuhkan niat dan daya kreativitas tinggi. Intinya bagaimana cara kita untuk melihat sesuatu isu, opini, atau sejenisnya, lalu menuangkannya dalam karya komik. Menurut saya, yang membedakan media jurnalistik komik dengan media pemberitaan lainnya adalah komik merupakan perpaduan gambar dan gagasan,” ungkapnya

Reporter: Fitriani

Related posts

KEPALA BIDANG MANAJEMEN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KOTA MAKASSAR RESMI BUKA BODY 2021

Editor Estetika
November 6, 2021

MUSLUB BECREAT TETAPKAN ANDI WIDI SEBAGAI KETUA UMUM HMPS BECREAT PERIODE 2018/2019

LPM Estetika FBS UNM
August 27, 2019

ADAKAN RUMAH HAN IV, KOORDINATOR KEGIATAN HARAP PESERTA AKTIF ORGANISASI

Editor Estetika
April 3, 2021
Exit mobile version