Makassar, Estetika – Universitas Negeri Makassar (UNM) berencana melakukan tes urin untuk seluruh mahasiswa, dosen dan pegawai secara bertahap.
Tes tersebut merupakan bentuk tindak lanjut birokrasi pasca penemuan sebuah brankas narkoba di salah satu ruangan gedung Sekretariat (sekret) Lembaga Kemahasiswaan (LK) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNM pada Sabtu (10/6) lalu.
Selain bagi civitas academica, UNM juga telah melakukan tes urin untuk maba SNBP pada Senin (7/8).
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan (WR II), Karta Jayadi, mengatakan bahwa mekanisme pelaksanaan tes urin masih dipertimbangkan, seperti menentukan waktu, tempat dan kuota.
Ia menambahkan tes tersebut idealnya dilaksanakan setelah semua rangkaian Dies Natalis UNM telah rampung.
“Masih dalam proses penentuan waktu, tempat dan kuota, sambil menunggu selesainya rangkaian Dies Natalis UNM,” katanya saat diwawancarai pada Jumat (28/7) lalu.
Lebih lanjut, guru besar bidang antropologi seni tersebut menuturkan bahwa seluruh biaya tes akan ditanggung universitas.
“Dibayarkan oleh UNM,” tuturnya.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa jika memang nantinya tes urin memiliki jumlah kuota tertentu, UNM akan memprioritaskan pengurus LK, pimpinan UNM, pegawai dan security.
“Pengurus LK, pimpinan UNM dan fakultas, pegawai, dan security,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, salah seorang pengurus LK FBS, Yusri Yusuf, berpendapat bahwa pengurus LK tidak harus melakukan tes urin tetapi hal itu masih bisa dipertimbangkan jika universitas mewajibkan dan berdampak pada kelembagaan.
“Menurut saya bukan hal wajib, namun tetap dipertimbangkan jika berdampak bagi lembaga,” jelas pengurus LK Be Creative itu.
Baca juga: UNM ADAKAN TES URIN BAGI MAHASISWA BARU JALUR SNBP
Reporter: Gusdiana & Esse Shalsadilla