Makassar, Estetika – Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang tergabung dalam tujuh fakultas yakni Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Seni dan Desain (FSD), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Fakultas Ilmu Psikologi (FPsi), Fakultas Matematika Ilmu dan Pengetahuan Alam (FMIPA) melaksanakan Seruan Aksi di depan Pelataran Phinisi UNM, Kamis (7/11).
Bertajuk “Wujudkan Pendidikan yang Terjangkau dan Reformasi Kebijakan di UNM Sekarang Juga!”, seruan aksi ini menuntut sembilan isu yakni;
- Peninjauan UKT
- UKT diatas semester 8
- UKT bidikmisi
- UKT yang tidak sesuai kemampuan ekonomi
- Penentuan gol.UKT
- Cabut SK KKN berbayar
- Transparansikan komponen BKT
- Buka daya tampung camaba
- Libatkan LK dalam mengambil kebijakan
- Tarif layanan dan fasilitas umum
- Revisi peraturan lembaga kemahasiswaan
- Ketegasan birokrat dalam menjamin kebebasan berekspresi dan berpendapat
Presiden BEM UNM, Muh. Aqsha BS, menyampaikan bahwa tujuan seruan aksi dilaksanakan agar pihak birokrasi UNM dapat mewujudkan sembilan tuntutan dalam seruan aksi ini.
“Ya, tujuannya agar pimpinan mengindahkan tuntutan,” ujarnya saat diwawancarai via whatsapp.
Lebih lanjut, ia juga menuturkan bahwa intervensi dari pihak birokrasi UNM merupakan kendala yang dihadapi dalam seruan aksi.
“Kendalanya ialah banyaknya intervensi dari pihak birokrasi dan ada beberapa hasil tadi yang akan kita kawal implementasinya, kalau tidak relevan baru kita sikapi kembali,” tuturnya.
Mengenai tidak hadirnya Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), Menteri Sosial Politik (Mensospol) BEM, Muh. Fadel Rachman mengatakan bahwa adanya kesepakatan dari konsolidasi Lembaga Kemahasiswaan (LK) FBS.
“Ada kesepakatan yang telah Di bicarakan dalam konsolidasi internal LK FBS sehingga Kami tidak ikut dalam gerakan BEM U kemarin,” ungkapnya.
Reporter : Maul & Rerifa Abdu Rahman