Makassar, Estetika – Peserta Pra Inaugurasi yang mencapai sekitar tiga ratus mahasiswa akan mengikuti outdoor selama tiga hari, Jumat hingga Minggu (10-12/11) di Galesong Utara.
Sudah menjadi riwayat turun-temurun, setiap angkatan di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) memiliki nama angkatan tersendiri. Begitu pula dengan mahasiswa angkatan 2017 yang besok akan berangkat outdoor. Untuk tahun ini, nama angkatan 2017 yakni Rausyanfikr. Rausyanfikr sebenarnya berasal dari bahasa persia yang artinya “pemikir yang tercerahkan”, istilah ini mulai dikenal sejak abad ke-19 di Iran.
Baca juga: Pembekalan Outdoor, Korlap Pra Inau Tegaskan Aturan
Setiap nama, pasti memiliki makna tersendiri. Dwi Rezki Hardianto, Sekretaris BEM FBS UNM menjelaskan makna Rausyanfikr kepada reporter Estetika, Kamis (9/11).
“Maknanya itu (baca: Rausyanfikr) Kaum intelektual yang tercerahkan. Jadi secara filosofis mereka adalah kaum yang bukan hanya mencari sebuah kenyataan melalui kecerdasannya tapi mereka juga mencari sebuah kebenaran di balik setiap penindasan yang terjadi di sekelilingnya,” katanya.
Lebih lanjut, “sehingga dari hal tersebut mereka mampu untuk mencerahkan masyarakat bukan hanya kelompoknya sendiri tapi juga menyadarkan masyarakat kalangan bawah. Rausyanfikr didirikan oleh sosok revolusioner Iran yaitu Ali Syariati” tambah lelaki yang akrab disapa Ari ini.
Ari berharap, angkatan Rausyanfikr menjadi mahasiswa yang berintelektual dan tercerahkan sesuai nama dan maknanya.
“Oleh sebab itu, saya harap kepada seluruh mahasiswa angkatan 2017 untuk bisa menjadi Rausyanfikr sejati, sehingga gerakan-gerakan revolusioner yang muncul di FBS bukan terbentuk karena paksaan, tapi terbentuk dari kesadaran melihat realitas yang ada,” tutup mahasiswa berambut gonrong ini.
Reporter: Nurfajriani R