Makassar, Estetika – Beredar petisi dalam jaringan (daring) untuk menyopot Husain syam, Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) melalui situs www.change.org
Petisi ini disinyalir telah beredar sejak sebulan lalu dan digagas oleh sebuah akun yang bernama Revolusi Orange. Melalui petisi ini diungkapkan 14 permasalahan yang terjadi di lingkup UNM sebagai sebab dari petisi untuk mencopot rektor.
Dalam petisinya, Revolusi orange mengungkapkan semua permasalahan tersebut tidak terlepas dari tangan penentu kebijakan, yaitu rektor UNM.
“Semua permasalahan diatas tidak terlepas dari tangan penentu kebijakan yaitu Rektor UNM yang mengontrol semua kebijakan kampus di UNM. Sampai pada tataran pemilihan dekan di setiap fakultas. Sehingga sampai hari ini beliau dianggap Rektor yang Fasis, Otoriter dan Diktator,” ungkap mereka dalam petisi tersebut.
Salah satu pendukung petisi, dalam akun bernama Zulfikar Fikar, mengungkapkan aspirasinya dalam mendukung petisi ini.
“Sudah saatnya bangkit melawan. Bukan berarti kita pembangkang. Mari bicara pak kalau bapak benar jangan menghindar dan hanya pencitraan saja,” ungkapnya.
Terkait perihal tersebut, reporter Estetika mewawancarai Wakil Rektor bidang Akademik (WR I), Muharram, ia menyatakan tidak ingin berkomentar mengenai hal tersebut.
“Kalau saya no comment dengan masalah itu karena tidak masuk akal dan tidak perlu dibahas. Ditambah, ini tidak ada manfaatnya sama sekali,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan tentang proses pemilihan rektor dan kinerjanya yang dianggap baik.
“Mahasiswa tidak memiliki hak dalam pencopotan rektor, bahkan dosen sekalipun karena rektor dipilih, diangkat, dan diberhentikan oleh senat dan juga Semua orang puas kok, dengan kinerja rektor sekarang,” jelasnya.
Hingga saat berita ini ditulis, petisi tersebut telah didukung 255 orang.
Reporter: Andi Fitrah Insaan & Nahdatul Aini