Makassar, Estetika – Front Perjuangan Rakyat (FPR) yang tergabung dalam empat belas organisasi mahasiswa melakukan orasi dalam rangka memperingati Hari Buruh Sedunia atau yang dikenal dengan sebutan May Day di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Makassar, Rabu (1/5).
Adapun Grand Issue dari aksi tersebut yaitu “Perkuat Persatuan Gerakan Kelas Buruh Serta Seluruh Rakyat Tertindas Bersama Melawan Seluruh yang Menindas”. Aksi ini melibatkan 14 Organisasi Mahasiswa, yaitu Front Mahasiswa Nasional (FMN), Pemuda Baru Indonesia (Pembaru), Himpunan Mahasiswa Mamuju Tengah (Hima Mateng), Forum Diskusi Mahasiswa Topoyo (FDMT), Federasi Pekerja Mandiri(FPM), Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI), Himpunan Mahasiswa Tanah Indonesia (HIMTI), NALAR, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS ANTROPOLOGI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM), BEM Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNM, PC KM HDI Makassar, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Majelis Penyelamat Organisasi (MPO), Universitas Islam Makassar (UIM), Aliansi Gerakan Reforma Agraria(AGRA).
Fadil Abdullah selaku peserta aksi dari FBS UNM, mengatakan bahwa aliansi FPR ini dibentuk oleh mahasiswa yang peduli akan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai kerugian yang dialami oleh para buruh.
“Aturan yang dibuat oleh pemerintah, khususnya PP 78 sangat merugikan kaum buruh, karena PP itu kenaikan gaji buruh sangat mudah dikontrol, kenaikannya hanya dibatasi sampai 10 persen, sedangkan kehidupan buruh ini bisa sampai 300 persen,” katanya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan harapannya terkait hari buruh agar pemerintah lebih memperhatikan para buruh.
“Semoga Pemerintah lebih memperhatikan kehidupan para kaum buruh, karena buruh itu manusia bukan boneka,” harapnya.
Reporter: AM Estetika