Pangkep, Estetika – Sebelum pernikahan berlangsung, pihak calon mempelai biasanya melakukan prosesi Mappacci. Tradisi tersebut dilakukan oleh masyarakat Bugis, khususnya masyarakat Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).
Mappacci adalah salah satu prosesi prapernikahan dengan meletakkan daun pacar di telapak tangan calon mempelai. Yang menghadiri prosesi Mappacci adalah Indo’ Botting, kedua orangtua calon mempelai, saudara, keluarga lainnya, dan tamu undangan. Indo Botting adalah orang yang bertugas sebagai juru rias, maupun dalam peletakan daun pacci.
Mappacci dilakukan pada malam hari, sehari sebelum akad nikah di rumah masing-masing mempelai. Jadi, kedua mempelai tidak berada dalam satu tempat, melainkan berada di rumah masing-masing. Pelaksanaan Mappacci paling lama satu hari.
Prosesi ini diyakini sebagai proses penyucian calon mempelai dalam menuju pelaminan. Para calon mempelai diharuskan memiliki jiwa yang suci sebelum akad nikah berlangsung.
“Nabilang Indo Bottingku, supaya suci jiwa ta,” kata Risa, salah satu mempelai saat dihubungi melalui telepon pada Senin (15/1).
Dibutuhkan beberapa perlengkapan yang harus disediakan sebelum Mappacci dimulai. Perlengkapan tersebut adalah bantal, sarung sutera, pucuk daun pisang, daun nangka, lilin, benno, pisang raja, dan daun pacci.
“Harus semua disediakan kalau mau orang Mappacci supaya bagus ki nanti keluarga ta, tidak berantakan ki,” jelas Darmatasia, orangtua mempelai yang telah menikah, pada Senin (15/1).
Masing-masing perlengkapan yang digunakan oleh calon mempelai memiliki makna tersendiri. Bantal memiliki makna penghormatan atau martabat dalam keluarga. Sarung sutera melambangkan harga diri dan sebagai penutup aurat. Pucuk daun pisang melambangkan kehidupan yang berkesinambungan. Daun nangka melambangkan berbagai harapan atau cita-cita dalam membangun keluarga yang kokoh. Lilin melambangkan penerang. Benno, yaitu beras yang digoreng kering tanpa minyak, melambangkan rezeki yang berlimpah. Pisang raja melambangkan kesabaran dalam mengatasi masalah. Terakhir daun pacci melambangkan kesucian atau kebersihan jiwa.
“Ada semua artinya itu. Yang paling penting itu daun pacci, artinya hati yang suci,” ungkapnya.
Mappacci memiliki beberapa tahap. Semua orang yang berada di rumah calon mempelai mengadakan Barzanji. Barzanji adalah ucapan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. dalam tradisi Bugis maupun Makassar. Selanjutnya peletakan daun pacci oleh Indo Botting, disusul oleh sanak saudara. Kemudian calon mempelai dipandu menuju pelaminan. Terakhir orang tua mempelai meletakkan daun pacci ke tangannya.
Adapun tahapan dalam peletakan pacci ke tangan calon mempelai yaitu, pertama calon mempelai meletakkan tangannya di atas sarung tenun dan pucuk daun pisang secara berlapis. Selanjutnya Indo Botting meletakkan daun pacci ke tangan kanan, kemudian menyusul tangan kiri. Lalu Indo Botting tersebut menghamburkan Benno (Beras sangrai) kepada calon mempelai.
Dalam prosesi Mappacci, pihak keluarga berperan penting di dalamnya. Hal tersebut meliputi penyediaan perlengkapan Mappacci dan meletakkan daun pacci ke tangan calon mempelai, khususnya kedua orangtuanya.
Reporter: Zul Fitrah Ramadhan