Makassar, Estetika — Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bahasa dan Sastra Indonesia (SASINDO) Dewan Mahasiswa (DEMA) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali mengadakan Literasi Pena via Zoom, Selasa (26/1).
Kegiatan yang mengusung tema “Mengulik Unsur Sastra Cerpen Poppo” karya Rostan Yuniardi dalam Buku Epilog Kehidupan dan dihadiri oleh 34 peserta ini menghadirkan Ayatullah Patullah (demisioner ketua umum HMPS SASINDO periode 2019-2020) selaku pemantik dan Rostan Yuniardi (Penulis Cerpen Poppo dan demisioner ketua umum HMPS SASINDO periode 2017-2018) selaku pembicara.
Pemantik, Ayatullah Patullah, mengatakan bahwa karya sastra yang baik adalah karya sastra yang mampu memberikan informasi.
“Sebuah karya sastra yang baik adalah karya sastra yang mampu menggambarkan sosok realitas dan bisa bermanfaat serta bisa memberikan informasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan unsur pembangun dalam karya fiksi terbagi dua, yaitu intrinsik dan ekstrinsik.
“Unsur-unsur pembangun dalam karya fiksi terbagi atas dua, yaitu unsur intrinsik (tema, alur, penokohan, latar, dan sudut pandang) dan unsur ekstrinsik (yang membangun di luar karya sastra),” tambahnya.
BACA JUGA: LITERASI PENA HMPS SASINDO, PEMATERI SEBUT FEMINISME BENAHI SISTEM YANG TIDAK ADIL
Sementara itu, pembicara sekaligus penulis cerpen Poppo, Rostan Yuniardi, mengungkapkan ketertarikannya mengangkat cerpen tentang Poppo.
“Poppo menjadi ikonik dalam pengalaman sosial masyarakat Bugis yang mistik, eksotis ki kuliat Poppo, mampu mengisi ruang antara mahluk gaib dan manusia,” jelasnya.
Reporter: Hernika & Megawati Rustan