Kabar Kampus

KETERSEDIAAN BUKU DI PERPUSTAKAAN FBS UNM KIAN MENIPIS, APA PENYEBABNYA?

Makassar, Estetika – Fakultas Bahasa dan Sastra merupakan salah satu fakultas yang ada di bawah naungan Universitas Negeri Makassar (UNM). Terkenal dengan sebutan fakultas ungu, FBS berlokasi di Kampus Parangtambung.

Sebagai kampus yang memiliki visi menjadi pusat pendidikan, pengkajian dan pengembangan pendidikan, sains, teknologi, seni berwawasan kependidikan serta kewirausahaan, FBS dibekali sarana dan pra sarana demi menunjang interaksi civitas akademika agar dapat terpelihara dengan baik.

Salah satu bentuk saranan dan pra sarana yang disediakan adalah perpustakaan. Dalam pendidikan yang berkualitas, perpustakaan merupakan tempat terbaik untuk meningkatkan kualitas ilmiah dan budaya mahasiswa. Perpustakaan dapat menjadi pusat dalam proses belajar jika koleksinya memadai, fasilitas mencukupi, dan SDM berkualitas.

Sayangnya, kondisi ideal di atas belum terwujud di Perpustakaan FBS UNM. Hal ini bisa dilihat dari koleksi buku yang tersedia. Perpustakaan yang terletak di samping Gedung Jurusan Bahasa Inggris ini didominasi dengan skripsi dan tesis, sedangkan stok buku mata kuliah masih terhitung kurang.

Menilik pedoman penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi, jumlah buku wajib mata kuliah dihitung menggunakan rumus satu program studi x (144 sks dibagi dua sks per mata kuliah) x dua judul pertama kuliah. Itu artinya buku wajib mata kuliah yang harus ada di perpustakaan adalah 144 judul buku wajib per program studi.

Menanggapi hal tersebut, Staf Administrasi Perpustakaan FBS UNM, Muh Farid, menjelaskan bahwa perbandingan jumlah isi perpustakaan antara buku mata kuliah dan skripsi pernah menyentuh angka yang sama.

Farid menyebut stok buku mata kuliah tidak diimbangi dengan stok skripsi yang terus bertambah seiring dengan banyaknya mahasiswa yang lulus.

“Sebenarnya pernah 1:1 jumlahnya, bahkan jika dihitung satu per satu buku mata kuliah lebih banyak. Namun untuk sekarang stok buku tidak bertambah sedangkan skripsi terus bertambah,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa stok buku baru akan bertambah jika ada sumbangan dari dosen atau fakultas.

Farid menambahkan jika kini FBS telah menghapus kebijakan yang mewajibkan mahasiswa akhir untuk menyetor buku ke perpustakaan karena khawatir diindikasi sebagai pungutan liar (pungli).

“Terkadang beberapa buku juga bertambah dari sumbangan dari dosen atau fakultas. Dulu mahasiswa diwajibkan setor buku sebelum lulus, tapi sekarang sudah tidak lagi karena khawatir hal tersebut menjadi pungli,” tambahnya.

Di sisi lain, salah seorang mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jerman, Muh. Iham Alfadil Chaidir mengaku kecewa atas kondisi perpustakaan yang seharusnya menyediakan buku secara lengkap demi melepas dahaga ilmu pengetahuan mahasiswa.

“Tentunya itu sangat mengecewakan karena ketika kita mendengar kata perpustakaan, hal yang ada dipikiran kita adalah buku yang banyak dan segala hal yang berkaitan dengan karya sastra,” ungkapnya.

Reporter: Uswatun Hasanah & Miftahul Jannah Syafar

Editor: Aulia Ulva

Related posts

BEM UNM HADIRKAN KI DARMANINGTYAS DAN HUSAIN SYAM SEBAGAI PEMBICARA

LPM Estetika FBS UNM
November 30, 2019

PKKMB FAKULTAS AKAN DIADAKAN SECARA FULL DARING, WD III FBS UNM: INSTRUKSI DEKAN

Editor Estetika
August 11, 2021

PBSI C 2014 BELAJAR TEKNIK PENULISAN BERITA DAN WAWANCARA DI HARIAN FAJAR MAKASSAR

LPM Estetika FBS UNM
April 5, 2017
Exit mobile version