Parangtambung -Estetika, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Bahasa dan Sastra(FBS) Universitas Negeri Makassar(UNM) melaksanakan Diskusi Kontemporer Seks dan Gender di Pohon Aristoteles FBS UNM, Kamis(5/12).
Menghadirkan Andi Rahmi Utami selaku pemantik diskusi, kegiatan ini mengusung tema “Fenimisme Masa Kini”. Kegiatan ini yang dihadiri oleh fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan (LK) FBS UNM dan mahasiswa dari STIEM Bongaya.
Pemantik diskusi, Andi Rahmi Utami, memaparkan bahwa fenimisme terlahir dari gerakan perempuan yang menuntut hak-hak kesetaraan gender.
“Fenimisme itu gerakan untuk menuntut hak-hak permpuan baik itu yang menuntut laki-laki atau perempuan yang tujuannya untuk menuntut hak-hak persamaan kesetaraan perempuan baik itu pendidikan strukturnya,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pengaruh gender pada konstruksi sosial budaya terlahir dari lingkup keluarga.
“Hal-hal yang mempengaruhi adanya konstruk sosial budaya tersebut adalah berasal dari keluarga itu sendiri. Ketika kita kecil diperhadapkan sesuatu pada hal yang sudah mendekatkan kita antara laki-laki dan perempuan, ketika laki-laki identik dengan permainan mobil-mobilan dan perempuan diidentikan dengan boneka, semuanya itu sudah konstruksi,” jelasnya.
Di akhir diskusi, ia mengaskan bahwa setiap perempuan memiliki sesuatu yang berharga dalam dirinya.
“Jadi, perempuan harus menjadi sosok yang intelektual jangan hanya memandang bahwa definisi cantik itu berada pada parasnya saja tapi ada juga dalam diri yang tidak terlihat tapi memang itu sangat berharga,” tutupnya.
Reporter: Nurul jihad hamka