Makassar, Estetika – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Khusus (PKh) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengampanyekan hak mahasiswa penyandang disabilitas dalam Inclusion Fest di Center Point of Indonesia, Senin (4/12) dan di UNM Gunung Sari, Selasa dan Senin (5 dan 18/12).
Guna merayakan Hari Difabel Internasional (HDI), kegiatan ini mewadahi seluruh masyarakat PKh untuk memperkenalkan dan menyuarakan hak-hak para penyandang disabilitas di lingkup UNM.
Suasana saat berlangsungnya aksi kampanye, Senin (4/12) di kampus UNM Gunung Sari. Foto: Dokumentasi Pribadi.
Ketua Umum HMJ PKh, Ulfin Dwi Ramadhani, menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap fasilitas yang belum memadai bagi mahasiswa berkebutuhan khusus di UNM.
“Kampus belum bisa menyediakan fasilitas yang layak kepada mahasiswa difabel,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa difabel berhak menempuh pendidikan dengan fasilitas yang layak tanpa diskriminasi dari civitas academica.
“Berkuliah tanpa ada diskriminasi dari pihak manapun dan mendapat fasilitas yang layak,” tambahnya.
Sejalan dengan itu, Ketua Panitia Inclusion Fest, Sabrina Rahayu, mengatakan seluruh masyarakat bisa lebih terbuka terhadap keberadaan serta memahami bahwa disabilitas bukanlah sebuah kekurangan.
Ia juga berharap agar seluruh penyandang disabilitas bisa lebih percaya diri dalam berekspresi sebagai bagian dari masyarakat.
“Disabilitas bukanlah aib, teman-teman harus mampu lebih percaya diri dalam berekspresi dan menunjukkan eksistensinya,” katanya.
Masyarakat PKh telah berhasil melakukan dialog terbuka bersama pimpinan kampus setelah melakukan aksi tuntutan yang disambut dengan arogansi pihak birokrasi UNM.
Reporter: Nurul Aulia Mutiara Farli & Veronika Rini Pala’langan