Makassar, Estetika – Husain Syam selaku Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) mengeluarkan surat dengan nomor 883/UN36/TU/2020 perihal Penarikan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNM sebagai tindak lanjut pencegahan penularan Corona Virus Disease (Covid-19) di Makassar, Senin (30/3).
Surat yang ditujukan kepada Bupati Takalar, Bantaeng, dan Polewali Mandar serta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat ini berisi pernyataan penarikan mahasiswa KKN Reguler Angkatan XLII dan KKN PPL Terpadu Angkatan XX Semester Genap Tahun Akademik 2019-2020 yang akan dilaksanakan pada tanggal 31 Maret sampai 6 April 2020. Selanjutnya, mahasiswa KKN tersebut akan melanjutkan programnya di Kampus UNM yang akan diatur kemudian.
Ketua Program KKN, Amiruddin Mahmud, menjelaskan mahasiswa KKN dapat dijemput oleh orang tua masing-masing.
“Tetap kita perkenankan orang tuanya menjemput demi keamanannya. Jika kabupatennya dilalui, bisa disinggahkan. Kita usahakan jangan banyak balik ke Makassar. Jadi, dosen pembimbing lapangan nanti berkoordinasi dengan pemerintah daerah tentang jadwal penarikan mahasiswa KKN ini,” jelasnya.
Di sisi lain, salah seorang mahasiswa KKN terpadu, Muhammad Fardiansyah Irwan,
mengungkapkan langkah pihak birokrasi UNM sudah tepat.
“Menurutku langkah pihak UNM sudah tepat, tapi sedihnya KKN yang harusnya tiga bulan, realitanya cuma tiga minggu. Di Takalar baru posko ku yang seminar proker dan presentase yang baru jalan sekitar sepuluh persen,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga menerangkan penarikan mahasiswa KKN tersebut bersifat permanen.
“Kami dijemput bus bagi yang mau karena didataki siapa mau naik bus dan yang jelas penarikan ini bersifat permanen. Aktivitas selanjutnya mungkin nanti diinfokan lagi,” tutupnya.
Reporter: A. Padauleng & A. Dian Islamiati