Makassar, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sasindo Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan kajian Diskusi Masa Kini (DIKSI) via daring, Senin (19/10).
Kegiatan yang mengusung tema “Polemik Omnibus Law: Cipta Kerja atau Petaka bagi Pekerja” tersebut menghadirkan Demisioner Pengurus BEM FBS UNM, Rahmat Hidayat, sebagai pemantik dan diikuti sebanyak tujuh puluh Mahasiswa Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Indonesia (BSI) FBS UNM.
Kegiatan yang diadakan secara daring tersebut dihadiri oleh 70 Mahasiswa program Studi (Prodi) Sasindo FBS UNM dan mengundang salah satu demisioner pengurus badan eksekutif mahasiswa (BEM) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) Rahmat Hidayat sebagai pemateri.
Pemantik kajian, Rahmat Hidayat, mengatakan bahwa kalangan mahasiswa mungkin belum terlalu merespon mengenai kebijakan Undang-undang (UU) Omnibus Law ini.
“Khususnya di kalangan mahasiswa mungkin belum terlalu merespon mengenai kebijakan UU Omnibus Law ini, karena mungkin teman-teman menganggap bahwa kita belum merasakan dampak langsung dari UU tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, mahasiswa yang merupakan Demisioner Presiden Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa Inggris FBS UNM ini juga menambahkan bahwa UU Cipta Kerja menuai beragam penolakan khususnya dari kaum buruh
“Dalam UU Cipta Kerja ini lebih banyak menguntungkan pemodal atau investor sedangkan untuk kaum buruh di luar pemodal itu diatur oleh UU Cipta Kerja ini katanya masyarakat dan perekonomiannya dijanjikan namun banyak menimbulkan polemik dan banyak dari kaum pekerja menolak UU Cipta Kerja ini karena merasa dirugikan,” lanjutnya.
Reporter: AM 4 & AM 5 Estetika