Parangtambung, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sastra Indonesia (Sasindo) Dewan Mahasiswa (Dema) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan kuliah umum dengan mengusung tema “Mahasiswa Sastra, tanpa karya? ” di Ruang Senat Lt.2, Jum’at (14/02).
Kegiatan yang diadakan dalam rangka menuju pekan sastra ini menghadirkan Mahfud Ikhwan, Sastrawan Indonesia sebagai pemateri dan Hajrah, Dosen JBSI FBS UNM sebagai moderator. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dekan FBS UNM, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan (WD III) FBS UNM, Ketua Prodi (Kaprodi) Bahasa dan Sastra Indonesia (BSI) FBS UNM serta Dosen dan Mahasiswa JBSI FBS UNM.
Pemateri Kuliah Umum, Mahfud Ikhwan, menjelaskan bahwa tema yang diangkat pada kegiatan ini merupakan sebuah gugatan terhadap mahasiswa.
“Ada senyum yang lain ketika membaca pesan dari teman teman, tema yang berakhiran tanda tanya. Apakah itu pertanyaan atau sebenarnya gugatan, dan saya cenderung memaknainya sebagai gugatan juga pertanyaan yang disentakkan, dan tentu saja dari tema itu saya melihat bahwa gugatan itu ditujukan kepada mahasiswa. Tapi apakah teman teman pernah membuat gugatan balik di mana teman teman sekarang berproses? Nah itu ada pada diri kalian masing masing,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga menambahkan bahwa gugatan merupakan suatu kegelisahan, dan kegelisahan mutlak bagi seorang penulis.
“Fakultas Sastra berhak tidak menjadi penulis? pertanyaan pertanyaan itu lah yang sebenarnya pernah diajukan dan apabila kita berpikir positif gugatan itu merupakan suatu kegelisahan, dan menurut saya kegelisahan mutlak bagi seorang penulis. Saya pikir penulis tidak muncul dari dunia cerah ceria, penulis memiliki sesuatu untuk ingin disampaikan mulai dari kebenaran, ketidakadilan, keraguan yang dia pilih. Saya kira pertanyaan itu muncul dari kegelisahan,” tambahnya.
Ia juga menuturkan bahwa dua profil jurusan yang prospek pekerjaannya paling banyak yaitu jurusan filsafat dan sastra.
“Seperti saya dulu sebelum masuk Universitas Gadja Mada, saya melihat 2 profil jurusan yang prospek pekerjaannya paling banyak yaitu jurusan filsafat dan sastra dan itu prospek pekerjaannya lebih banyak dibanding ekonomi atau teknik karena semua hal berhubungan dengan sastra,” tuturnya.
Sementara itu, Dekan FBS UNM, Syukur Saud, berharap bahwa dengan kehadiran Mahfud Ikhwan mampu memotivasi para mahasiswa FBS UNM agar dapat melahirkan sebuah karya sastra yang baru.
“Saya kira pak Mahfud ini bisa memberikan kita sesuatu yang lain dimana anak sastra ini bisa melahirkan sastra-sastra baru. Saya akan selalu mendukung kalian selama berada di koridor kebaikan,” harapnya.
Reporter: Resky Ramadhani