Feature

GAUKANG TU BAJENG, UPACARA KEMERDEKAAN YANG UNIK DENGAN SEJARAHNYA YANG BELUM BANYAK ORANG KETAHUI

Gowa, Estetika – Membahas tentang budaya, Indonesia kaya akan beragam budaya yang tersebar di setiap daerah. Tentu saja, setiap budaya memiliki daya tarik dan juga nilai luhur yang harus kita lestarikan sebagai identitas budaya tersebut. Salah satu daerah yang terkenal dengan budaya dan sejarahnya yang kental yaitu Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan khususnya di Kecamatan Bajeng.

Ada satu upacara yang cukup menarik untuk sahabat ketahui. Jika sebelumnya, sahabat hanya mengetahui upacara kemerdekaan yang notabenenya dilaksanakan tiap tanggal 17 Agustus dengan mengibarkan bendera merah putih oleh sang paskibraka, beda halnya dengan upacara kemerdekaan yang dilaksanakan di Bajeng.

Yah, ‘Gaukang tu Bajeng’ atau biasa disebut Pesta besar orang Bajeng. Upacara ini dilaksanakan untuk memperingati kemerdekaan Indonesia, tetapi yang membuat upacara ini unik adalah tanggal pelaksanannya yang lebih awal dari tanggal kemerdekaan indonesia. Juga para pelaksana upacara ini harus mengenakan pakaian adat Sulawesi Selatan dengan tidak hanya mengibarkan bendera merah putih tetapi mereka juga mengibarkan bendera Kebesaran orang Bajeng yang disebut Jole-jolea yang berwarna merah dengan ornamen berwarna putih.

Source: Int.

Upacara Gaukang tu Bajeng juga merupakan upacara pembukaan dari prosesi Pencucian Benda Pusaka yang akan dilakukan menjelang idul Adha nantinya di tempat yang sama. Upacara ini dilakukan setiap tanggal 14 Agustus yang berlokasi di Balla Lompoa ri Bajeng, Limbung, Kec. Bajeng, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan.

Pelakasanaan upacara yang digelar tiap 14 Agustus ini telah berlangsung sejak 72 tahun yang lalu dan upacara ini sendiri konon memiliki makna yang sangat sakral bagi masyarakat di Bajeng, yakni untuk menandai berakhirnya masa penjajahan bangsa asing yang dilakukan di Indonesia.

Source: Int.

Menurut sejarah, di daerah Bajeng inilah para pejuang pada masa penjajahan lebih awal menyatakan kemerdekaanya dibandingkan daerah – daerah lain di Makassar dengan mengibarkan bendera Kerajaan Bajeng yaitu bendera Jole-jolea berdampingan dengan bendera merah putih yang selama ini kita ketahui menjadi bendera kebangsaan Indonesia.

Source: Int.

Menurut Muchtar Muang, pengelola Museum Balla Lompoa Limbung, asal-usul yang membuat upacara ini pertama kali dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 1945 adalah karena para pejuang bajenglah yang lebih dulu berniat untuk mengibarkan bendera 3 hari sebelum kemerdekaan. Aksi itu dilakukan demi menyatakan bahwa betapa tingginya keberanian para pejuang di Bajeng pada saat itu.

“Diambil lokasi disini karena mereka menganggap bahwa disini itu adalah suatu tempat yang bisa memompa semangat mereka untuk berjuang, karena keberaniannya pejuang-pejuang bajeng sehingga mereka kibarkan tanggal 14 Agustus. Betapa beraninya itu, disitulah kelebihannya pejuang Bajeng,” tandasnya.

M. Kasir Dg. Nojeng, selaku penanggung jawab harian di Museum Balla Lompoa Limbung, menambahkan bahwa para pejuang Bajeng juga tidak semata-mata langsung menyatakan bahwa mereka sudah merdeka. Tetapi pada saat itu, para penjajah jepang-lah yang langsung datang ke Bajeng untuk menyatakan bahwa mereka telah kalah dalam perang dunia ke-2. Oleh karena itu, pihak Jepang sebelum pulang ke negara asalnya, mereka memberikan senjatanya pada pejuang Bajeng sebagai senjata yang dapat digunakan pejuang Bajeng jika Belanda kembali menyerang. Dalam artian, Jepang juga mendukung Indonesia atas kemerdekaannya.

“Mengapa dikibarkan tanggal 14, karena sesudah perang antara jepang dengan Belanda. jepang sudah dikalah pada masa itu, kata jepang ‘ini waktunya kamu merdeka’. Artinya kita dilindungi oleh Jepang dalam menyatakan kemerdekaan kita,” ungkapnya sambil tersenyum.

Para pengelola berharap agar upacara ini akan tetap terus berlanjut karena ini adalah cara untuk mengenang jasa-jasa pejuang di Bajeng agar generasi muda bisa mengetahui bahwa pernah terjadi suatu perisitiwa sangat penting yang telah menjadi sejarah kemerdekaan Indonesia.

“Semoga pelestarian budaya seperti ini akan berlangsung selamanya karena apa nanti yang akan diliat sama generasi muda kalau tidak ada buktinya bahwa disini dulu pernah ada suatu perisitiwa kemerdekaan, ” harapnya.

Acara ini merupakan agenda tahunan yang selalu digelar oleh Masyarakat Bajeng demi melestarikan budaya Bajeng sebagai daerah yang pertama kali menyatakan kemerdekaannya di Indonesia. Dan tentu saja inilah yang menjadi daya tarik bagi para pengunjung lokal maupun mancanegara untuk menyaksikan upacara unik ini.

Jadi, jika sahabat tengah berkunjung ke Gowa, Sulawesi Selatan, pada pertengahan bulan Agustus mendatang. Jangan lupa untuk menyaksikan Upacara Gaukang tu Bajeng ini ya sahabat.

Reporter: Inayah Nauliah

Related posts

MAPPALEPPE NIA’ DI SUNGAI BEJO SINJAI

LPM Estetika FBS UNM
July 14, 2018

BAJU BODO, PENGEMBANGAN DAN AKULTURASI

LPM Estetika FBS UNM
August 20, 2018

MAKAM GUA BATU, LONDA, TORAJA UTARA

LPM Estetika FBS UNM
June 19, 2018
Exit mobile version