Kabar Kampus

DEMA JBSI LAKSANAKAN KAJIAN DIKSI, PEMANTIK DISKUSI: SASTRA TIDAK KAKU

Parangtambung, Estetika – Dewan Mahasiswa (Dema) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Kajian Diksi “Apakah Sastra Kaku Menghadapi Kaum Milenial?” di Sekretariat Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) FBS UNM, Selasa (25/2).

Suasana berlangsungnya Kajian Diksi di Sekretariat HMJ, Selasa (25/2). Foto: Aisyah Aulia Tahir

Kajian yang bertujuan untuk mendiskusikan fenomena generasi milenial yang kurang tertarik dengan sastra dan diikuti oleh tujuh belas mahasiswa FBS UNM ini menghadirkan Supratman Yusbi Yusuf selaku Direktur Kolong Kata sekaligus senior sastra Indonesia FBS UNM sebagai pemateri.

Pemantik Kajian, Supratman Yusbi Yusuf, menjelaskan bahwa sastra digunakan dengan memperhatikan keadaan yang ada.

“Sastra itu tidak kaku. Apabila sastra dilihat seperti alat, maka yang salah adalah metode penggunaan alat tersebut yang kurang sesuai dengan keadaan yang dihadapinya,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa selain memiliki keindahan diksi, karya sastra juga harus memiliki makna.

“Ada tujuh elemen dari karya sastra. Jadi sebuah tulisan yang dianggap karya sastra bukan hanya memiliki permainan diksi, namun juga harus memiliki elemen karya sastra lain, seperti makna,” tuturnya.

Senada dengan itu, Presiden Dema JBSI, Amastasha, mengatakan bahwa bukan sastra yang kaku.

“Bukan sastranya yang kaku, tetapi generasi milenialnya yang kurang suka membaca tapi lebih suka menonton,” ungkapnya.

Reporter: Aisyah Aulia Tahir

Related posts

FARDIANSYAH IRWAN TERPILIH SEBAGAI KETUA UMUM HMPS ACCESS

LPM Estetika FBS UNM
December 21, 2017

WD IV FBS APRESIASI DRAMA MUSIKAL MAHASISWA SASING ANGKATAN 21

Editor - Yusyfiyah Adinda Saputri
June 4, 2023

GELAR DISKUSI DARING, LENTERA BAHAS MAKNA GERAK TARIAN SULAWESI SELATAN

Editor Estetika
May 7, 2020
Exit mobile version