Parangtambung, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sastra Indonesia (Sasindo) Dewan Mahasiswa (Dema) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Bumi Literasi “Politik Sastra” di Sekret Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) FBS UNM, Kamis (8/11).
Rencana awal Bumi Literasi ini akan berlangsung di bawah pohon Aristoteles, depan Gedung DG FBS UNM. Namun, akibat terkendala cuaca, akhirnya rencana itu berubah dan dipindahkan ke Sekret Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) FBS UNM.
Menghadirkan Anis Kurniawan, selaku pengamat politik sekaligus pemateri, ia menjelaskan bahwa sastra dalam menulis tentang politik dapat dibuktikan keasliannya.
“Politik harus berdiri diatas moralitas dan sastra berada pada ruang tengah. Tulisan-tulisan orang sastra saat berbicara politik sangat otentik karena sastra itu imajiner tetapi berangkat dari realitas. Jika membicarakan politik, saya selalu melihat novel,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa peristiwa politik sekarang semakin absurd terjadi.
“Politik itu bukan suatu ketakutan, sekarang banyak sekali peristiwa politik yang semakin absurd. Namun, hal yang berbahaya dari politik itu adalah aktornya,” ungkapnya.
Reporter : Nuraeni