Kabar Kampus

BUKTI RASA SYUKUR, MASYARAKAT BASSEANG ADAKAN PESTA ADAT MABBUA LIMA TAHUN SEKALI

Pinrang, Estetika – Tidak hanya terkenal sebagai penghasil kopi terbaik, Desa Basseang, Lembang, Kabupaten Pinrang juga dikenal sebagai desa yang masih menjaga eksistensi tradisi lokal, salah satunya adalah pesta adat Mabbua.

Pesta adat Mabbua yang telah dilaksanakan selama berabad-abad ini dilakukan selama lima tahun sekali sebagai perwujudan rasa syukur atas melimpahnya hasil bumi yang diterima.

Source: Int.

Sukarno, Tokoh adat Basseang mengungkapkan terdapat dua belas rangkaian dalam acara ini.

“Di dalam pesta adat Mabbua terdapat dua belas rangkaian acara mulai dari cuci lesung, tari-tarian, hingga massunan bamba (ke luar kampung) yang dilaksanakan selama dua belas hari sebagai bukti rasa syukur masyarakat Basseang,” ungkapnya.

Pesta adat ini diawali dengan mencuci lesung oleh masyarakat Basseang yang dimaksudkan agar tidak ada noda atau rintangan selama pesta ini berlangsung.

Source: Int.

Terdapat hal unik pada puncak acara ini, yaitu masyarakat yang mengikuti rangkaian tari marroddo bagi kaum laki-laki dan tari maneni bagi kaum perempuan diharuskan menggunakan pakaian serba putih.

Tari marroddo yang dilakukan dengan melingkar dimulai dengan nyanyian syair oleh tokoh adat, kemudian diikuti oleh penari marroddo sambil memutari piring yang berisi pinang. Sedangkan, bagi kaum perempuan yakni meletakkan tangan di perut sambil berlenggok ke kiri dan ke kanan serta menyairkan pantun dengan menggunakan bahasa setempat.

Sebagai rangkaian acara terakhir, masyarakat Basseang beramai-ramai keluar kampung dengan kepercayaan bahwa segala bentuk kesialan yang telah terjadi akan menghilang.

Edi, Kepala Desa Basseang selalu menghimbau para pemuda untuk ikut serta dalam pesta. Demi menjaga tradisi pesta adat Mabua tidak menghilang dari perkembangan zaman.

“Kami selaku pemerintah desa dan pemangku adat Basseang selalu bekerja sama dengan berusaha melibatkan pemuda ikut serta dalam kegiatan ini kerena merekalah yang akan menuruskan kegiatan ini kedepannya sehingga tradisi ini akan selalu beregenerasi sampai ke cucu-cucu kita,” ujarnya.

Reporter: Nur Rahma

Related posts

USAI LAKUKAN TINDAKAN REPRESIF, APARAT KEPOLISIAN TIDAK TUNJUKKAN BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN

Editor - Esse Shalsadilla
May 8, 2024

BANGUN RELASI DENGAN MASYARAKAT, HMPS PBA ‘ARSY GELAR JEJAK ‘ARSY 2022

Editor Estetika
June 30, 2022

SURAT EDARAN TERKAIT UTBK, WD I FBS TEGASKAN AKAN PERKETAT KEAMANAN KAMPUS

Editor Estetika
May 15, 2022
Exit mobile version