Makassar, Estetika – Aliansi Pendidikan Gratis (APATIS) bersama Aliansi Mahasiswa Makassar menyoroti tingginya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dalam aksi memperingati Hari Pendidikan Nasional di Pertigaan Jalan Sultan Alauddin – Andi Pangerang Pettarani, Kamis (2/5).
Latar belakang aksi ini, yakni bagaimana meminimalisir biaya UKT mahasiswa meskipun perwujudan pendidikan gratis yang sangat dibutuhkan di perguruan tinggi dirasa mustahil.
Sebelum aksi, APATIS telah melakukan riset kepada seluruh mahasiswa di Kota Makassar melalui pengisian kuesioner tentang jumlah UKT yang dibayarkan.
Suasana saat berlangsungnya aksi peringatan Hari Pendidikan Nasional di Pertigaan Jalan Sultan Alauddin – Andi Pangerang Pettarani, Kamis (2/5). Foto: Fadillah Pole Mappaita/Estetikapers.
Koordinator Lapangan Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNM, Muh. Al Azhar, mengatakan bahwa untuk meminimalisir biaya UKT, mahasiswa perlu meningkatkan kepekaan dalam memandang UKT di perguruan tinggi.
“Peningkatan kepekaan mahasiswa diperlukan dalam meminimalisir UKT yang terbilang mahal,” katanya.
Sementara itu, salah seorang massa aksi, Muh. Ihwan, berpendapat bahwa Menteri Pendidikan juga seharusnya memperhatikan biaya pendidikan bagi perguruan tinggi, bukan hanya Sekolah Dasar (SD) dan menengah.
“Tidak hanya SD atau menengah yang membutuhkan pendidikan gratis, perguruan tinggi juga menuntut hal yang sama,” ujarnya.
*Reporter: Fadillah Pole Mappaita (Magang)*