Makassar, Estetika – Pengajuan dialog terbuka oleh Aliansi Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) terhadap pihak Birokrasi tidak diindahkan saat melakukan aksi di Pelataran Phinisi UNM, Senin (12/7).
Aksi ini dilaksanakan untuk mengangkat kembali isu seputar Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang masih belum menuai kejelasan dan tanggapan dari pihak Birokrasi terutama saat menjelang pembayaran UKT.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (WR III) UNM, Sukardi Weda, menuturkan bahwa isu tentang pembayaran UKT terus menerus berulang dan membuang-buang energi.
“Ketika mendekati pembayaran UKT, isu seperti ini terus menerus berulang padahal kemarin sudah dilakukan dialog bersama pimpinan. Buang-buang energi kalau kita lihat universitas lain tidak ada yang seperti ini,” tuturnya.
Di sisi lain, Hubungan Masyarakat (Humas) Aliansi Mahasiswa, Ari Baba Felani, menanggapi sikap pimpinan yang tidak acuh terhadap ajuan dialog.
“Terkait dialog yang tidak diindahkan oleh pimpinan itu mencerminkan watak pimpinan yang seolah-olah tidak ingin merespon tuntutan padahal tuntutan ini berdasarkan kepentingan kita bersama,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa dialog sebelumnya tidak menuai hasil karena adanya monopoli yang dilakukan oleh pihak birokrasi.
“Dialog sebelumnya tidak menuai hasil karena adanya monopoli yang dilakukan oleh birokrasi dan terkesan dibatasi. Beberapa hal yang terjadi kemarin karena adanya intervensi dan hal yang tidak substansial,” ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa aliansi mahasiswa akan terus melakukan pergerakan
“Jelas dari aliansi mahasiswa akan terus bergerak selama tuntutan ini tetap diacuhkan. Kami akan berembuk kembali bersama aliansi untuk menyusun rencana kedepan agar bisa menggolkan tuntutan kita ini, ” jelasnya.
Reporter: A. Nur Ismi & Nur Alam